My Sweet Home

Menyembuhkan Sindrom Sleep Apnea dengan Kebiasaan

Banyak kebiasaaan sehari-hari yg dapat menyebabkan penyakit. Namun beberapa penyakit. Namun beberapa penyakit dapat disembuhkan jika kebiasaan sehari-hari sedikit diubah. Salah satu contohnya adalah sleep apnea atau apnea tidur, yaitu suatu sindrom yang banyak menarik perhatian belakangan ini.

Apa itu sindrom sleep apnea?

Sindrom sleep apnea adalah suatu penyakit saat pernafasan terhenti berkali-kali tidur. Saat seseorang tidur, otot-ototnya melemas. Ketika seseorang tidur telentang, pangkal lidah orang tersebut mengendur ke bawah sehingga menyebabkan saluran pernafasan menyempit.

Orang-orang yang menderita sleep apnea mengalami penyempitan saluran pernafasan yang parah, dan karena saluran pernafasan mereka tertutup sementara, nafas pun terhenti. Mereka merasa tercekik saat napas berhenti, maka mereka pun terbangun berkali-kali dalam semalam. Oleh karena kekurangan tidur, mereka menjadi sangat mengantuk atau tidak dapat berkonsentrasi pada siang hari.

Kelainan ini tidak akan menyebabkan kematian karena tercekik saat tidur. Namun, selain menurunkan fungsi kekebalan dan metabolisme tubuh, kekurangan tidur menyebabkan sistem peredarahan darah terbebani dan meningkatkan probabilitas penyakit jantung atau stroke hingga tiga atau empat kali lipat sehingga menjadi penyakit yang mengerikan.

Sebanyak 70%-80% pasien yang menderita penyakit ini menderita obesitas. Dimana pada awalnya, diduga obesitas menyebabkan sleep apnea karena menyebabkan saluran pernapasan menyempit, tetapi penelitian lebih lanjut menunjukkan tidak adanya keterkaitan langsung.

Ada tiga klasifikasi sleep apnea :

1. “Apnea obstruktif” terjadi ketika saluran pernapasan tersumbat;
2. “Apnea sentral” terjadi ketika aktivitas pusat pernapasan di otak menurun
3. “Apnea campuran” gabungan dari kedua jenis pertama.

Cara penyembuhan yang mudah untulk “sleep apnea obstruktif” adalah
1. menghindari memasukkan apa pun ke dalam perut empat atau lima jam sebelum tidur. Singkatnya untuk menyembuhkan sleep apnea, pergilah tidur dengan perut kosong.

Jika kita makan tepat sebelum tidur pada malam hari, insulin dalam jumlah besar disekresikan. Namun, jika kita mengkonsumsi karbohidrat atau protein, insulin mengubah semuanya menjadi lemak. Oleh karena itu, berat badan jauh lebih mudah meningkat jika kita makan larut malam walaupun tidak menyantap apapun yang “menggemukkan”.

2. Ubah posisi tidur.
Bisa dengan posisi tidur miring ke kanan atau miring ke kiri. Dengan bantal yang lebih tinggi. Dan jangan tidur terlentang.

3. Kurangi berat tubuh
Karena orang-orang yang obesitas atau kegemukan sering mengalami sleep apnea.

Sahabat, semoga apa yang evi informasikan ini bermanfaat buat kita semua dan lebih khususnya buat evi sendiri. Semoga untuk bagian selanjutnya kita bisa membahas tentang stroke, obesitas, dan penyakit lainnya. Do’a dari kalian semua tetap evi harapkan. Semoga kita terus slaing berbagi ilmu dan saling menasehati dalam kebaikan dunia dan akhirat. Jikalau evi ada salah dalam ucapan dan kata, evi mohon maaf. Terima kasih telah ingin membaca danmemberikan comment di tulisan-tulisan. Karena dengan adanya pembaca, maka evi akan semakin semangat dalam menulis. Jazakumullah khairan katsiiran.

Wassalamu’alaikum wr wb

~Evi A.~
Medan, 29 Maret 2010
Pengantar salah satu buku bacaan evi sebelum tidur

Referensi :
The Miracle of Enzyme karya Hiromi Syinya, MD
author

a wife, a mom, a blogger, a survivor of ITP & Lupus, a writer, author, a counselor of ITP & Lupus autoimmune, a mompreuneur, a motivator, a lecturer.