My Sweet Home

Senandung hati seorang istri

˜”*°•.˜”*°••°*”˜.•°*”˜ .•*˜˜”*°•.˜”*°••°*”˜.•°*”˜ .•*˜˜”*°•.˜”*°••°*”˜.•°*”˜ .•*˜
Ada sebuah buku yang sangat evi sukai, jika membacanya menyejukkan hati ini, ingin semakin mendekat pada Allah, ingin selalu mencintainya karena Allah.
˜”*°•.˜”*°••°*”˜.•°*”˜ .•*˜˜”*°•.˜”*°••°*”˜.•°*”˜ .•*˜˜”*°•.˜”*°••°*”˜.•°*”˜ .•*˜

Kumohon pada Allah agar membuka hati dan wawasan kita.
Menjadikan kita sebagai pencari hikmah yang penuh kerendahan hati.
Membukakan telinga kita selebar-lebarnya, dan mengunci lisan kita dari berbagai ucapan yang berlebihan serta kata-kata yang menyakitkan.
Menjauhkan kita dari kedegilan orang-orang yang tertipu oleh "kehebatan diri"
Na'udzubillahi min dzalik.
Aku mohon pada Allah agar kehangatan hakiki kembali hadir dikeluarga kita
Dan agar Allah menjadikan kita sekeluarga sebagai orang-orang yang mencintai kebersahajaan, yang dengannya, Allah dan segenap makhlukNya mencintai kita
Ya Rabbi, puji dan syukur hanya untukmu atas segala keindahan ini.


Ada hati-hati yang terikat dalam janji cinta kepada Allah untuk selalu mengabdi dan menghiasi akhlaknya.
Hati-hati yang sepakat untuk saling tulus mencintai, mendukung dan memelihara.
Hati-hati yang tak rela pada hadirnya amarah, sebab tak hendak padamkan sinar kasih dari mata-mata yang senantiasa memencarkan cahaya keikhlasan.

Cinta tidaklah selalu di warnai dengan hal-hal yang romantis dan melankolis.
Bukan sekadar kecupan di pagi hari, hadiah atau kejutan di ulang tahun pernikahan, liburan akhir pekan, makan berdua, atau yang lainnya.
Namun ia lebih merupakan ungkapan rasa jiwa yang selalu mencari getaran senada dari gelombang rasa jiwa orang yang di cintai.
Kesesuaian jiwa, keselarasan derap langkah tujuan, mendorong hasrat untuk selalu membahagiakan, menyelamatkan dan memberi hal-hal yang bermanfaat kepada orang yang kita cintai

"Setiap kita punya keinginan yang sama ingin disayang, ingin dicintai, dibutuhkan, diperhatikan, dan dihargai. Kecendrungan inilah yang membuat adanya kehidupan. Bahwa kita adalah makhluk lemah yang pasti membutuhkan orang lain. Dan karena kita juga dibutuhkan. Sebuah kondisi yang mendasar hingga kemudian kita membutuhkan keberadaan pasangan hidup untuk saling mencintai, menghargai dan menghormati. dan ini adalah fitrah manusia"

Sebagaimana firman Allah :
"Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan)..." (Faathir : 11)

Rasulullah saw bersabda :
"Tidak ada yang bisa dilihat (lebih indah oleh) orang-orang yang saling mencintai seperti halnya pernikahan"


Pernikahan adalah bukan hanya sebagai pengikat dan penguat hubungan cinta laki-laki dan perempuan, bukan hanya dihiasi dengan senda gurau, senyum manis, kata-kata lembut, dan romantisme tapi sebuah tanggung jawab dengan segala hak dan kewajiban.
Untuk mampu menjalaninya, kita harus memiliki fondasi yang kuat dalam memahami tujuan dari pernikahan.
Ibarat sebuah bangunan, semakin berat beban yang diterima, maka akan semakin kokoh struktur fondasi yang dibuat.
Juga yng lebih penting kesiapan spiritual, materi, dan emosional agar tercipta pernikahan yang bahagia dunia dan akhirat.
Membangun pernikahan karena cinta kita kepada Allah azza wa jalla.

Sebagaimana firman Allah swt :
"Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurkahi Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (At-Thahriim : 6)


Hati yang ikhlas adalah pesona sejati. Karena kita tahu anatomi ikhlas, jantungnya adalah volume cinta kita kepada Allah. Berpikir, berkata, bekerja, bertindak karena Allah semata.
Melahirkan dan menyandarklan segala amal perbuatan pada Allah saja. Maka orang ikhlas adalah orang yang produktif , sebab ia terus beramal, berkarya, tak kenal lelah sampai akhir hayat.
Dia tak kenal lelah menebarkan cinta, berkarya untuk lebih mengeratkan kasih, dan produktif memaknai cinta, tanpa pernah mengharap balasan manusia. Sehingga cinta yang berorientasi dan bersumber pada kecintaan Illahi betul-betul hidup dan menghidupkan. Terjaga hatinya dalam keikhlasan, maka pesona akan terus memancar, menerangi, dan menjaga kehangatan keluarga

Cinta bukan karena keindahan dan yang tampak di mata tapi karena yang menyatukan hati dan jiwa.

Pesona keindahan jiwa, ketulusan hati, manisnya akhlak lebih menawan daripada sekedar keindahan fisik.

•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•.✿.。.:* *.:。.✿•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•.✿.。.:* *.:。.✿
Ada sebuah "love letter" yang indah yang evi baca menyejukkan kalbu ini :

Suamiku, hamba Allah
yang dicintai-Nya,
Tentu Kangmas lelah ya...
Seharian Kangmas bekerja,
mencari nafkah buat kami,
juga menunaikan amanat-amanat dakwah.

Tapi, aku mohon Mas,
luangkanlah sedikit waktu untuk kontemplasi kita kali ini.
Perenungan kita akan hakikat cinta.
Agar ia tak jadi kering,
lantas terbang begitu ringannya.
Na'udzubillahi min dzalik
Begitu besarnya cinta Allah pada kita, bagaimana kita membalasnya ya,
Bahkan aku bertanya-tanya pada diriku,
apakah aku sudah menjalin hubungan dengan Allah?
Janga-jangan aku sekedar menjalankan kewajiban-sholat, puasa,
atau hanya menjalankan rutinitas-zikir, berdo'a dan tak lebih dari itu.

Kangmas, suamiku yang dimuliakan Allah,jika dilihat kisah Muhammad sampai ajal.
Tubuh Rasulullah mulai dingin, kaki dan dada beliau sudah tak bergerak.
Binir beliau bergetar dna berkata :
"Uushikum bishshalati, wa ma malakat aimanukum"
(Peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu)
Lalu berkata lagi : "ummatii, ummatii, ummatii
"


Betapa tulus cinta Rasulullah saw kepada kita. Di antara sakaratul maut beliau hanya kita yang di ingat. Betapa tulus perjuangan dan pengorbanan Rasulullah saw.. Hanya berharap dapat memberi kebaikan pada umat beliau.

KangMas, aku berkesimpulan, kisah cinta tak cuma romantisme picisan yang disuguhkan oleh drama Hollllywood atau sinetron murahan.
Kisah cinta adalah sebuah bangunan peradaban di mana ia merupakan ilustrasi bentuk kecintaan Allah kepada hamba-hambaNya. Dengannya kita menebar kedamaian, karena cintaNya dan cinta kita padaNya.
Pertanyaannya, Kangmas, "Is that the way you love me honestly?". Kunanti jawabanmu.
•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•.✿.。.:* *.:。.✿•.¸¸.•´¯`•.♥.•´¯`•.¸¸.•.✿.。.:* *.:。.✿

Ketika pesona hadir di sini
kuharap jabat eratnya
mengikat segala molekul di udara,
dan memampatkannya
di ruang cinta hati kita
Cinta yang memancarkan cahaya keikhlasan
Cinta yang mengalir tanpa henti
Karena kasih Sang Maha Kuasa


Kalau kita perhatikan saat ini, masalah finansial sering menjadi perselisihan dalam sebuah pernikahan. Apalagi pekerjaan semakin banyak, tanggung jawabpun semakin kompleks. Kebutuhan gizi pun baik rekreasi,kesehatan,transportasi,biaya sekolah,tabungan,asuransi dan banuak hal yang membuat pasangan memikirkan hal-hal terkait materi secara gamblang. Bukan berarti hal ini akan membuat kita ketakutan untuk menikah karena tidak memiliki kesiapan materi yang apa danya-maksudnya apa-apa ada, ya harta, rumah dan perabotannya,mobil,tabungan, asuransi, dan lain-lain. Atau kemudian kita berpikir materi adalah segala-galanya. Bukankah Allah Ar-Rahman Ar Rahim telah berjanji :

"Dan kawinlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika kamu miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui" (an-Nuur : 32)

Dalam pernikahan juga memiliki kebutuhan emosional. Hubungan saling memahami, empati, toleransi, dan motivasi. Ketika tengah didera permasalahan, suami atau istrilah orang yang paling bisa dipercaya dan aman sebagai tempat curahan hati. Dan kitalah yang seharusnya menjadi manusia terbahagia di dunia ketika suami atau istri kita mendapat karunia yang indah dari Allah swt. Kita selalu merasa nyaman dan tentram di dekatnya. Dan tentu saja kita selalu berusaha memberi kenyamanan dan ketentraman kepanya. Kita juga selalu belajar untuk memahaminya karena sebenarnya kita juga ingin dipahami. Kita adalah pasangan yang tengan bekerja sama membangun sebuah kehidupan dan yang lebih besar lagi adalah sebuah peradaban.Karena itu perlu penyelarasaan dan keharmonisan emosi dan ini akan terjadi sepanjang pernikahan hingga akhir hayat.

Sabar dan syukur memudahkan jiwa kita untuk memandang segala permasalahan dengan jernih.
Allah berfirman,
"Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang sabar dan banyak bersyukur" (Ibrahim: 5, Luqman : 31, Saba:19, Asy-Syura:33)

Rasulullah saw bersabda :
"Urusan seorang mukmin patut dikagumi. Semua urusannya merupakan kebaikan bagi dirinya dan tidak terdapat kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila memperoleh kesenangan dia bersyukur dan itu baik untuk dirinya. Dan bila ditimpa kesusahan dia bersabar dan itu baik untuk dirinya"(HR. Muslim)

Syukur terhadap anugerah yang Allah swt berikan kepada kita. Baik berupa harta kekayaan, anak, jabatan, dan bahkan pasangan kita dengan segala kelebihannya. Sabar terhadap ujian dari Allah, baik dalam kondisi senang dan susah. Sabar terhadap kekurangan pasangan pasangan kita. Semua itu dibangun atas dasar kekuatan keimanan kepada Allah swt. Sesungguhnya yang melakukannya itu adalah suami dan istri yang selalu beramal saleh dan saling menasihati dalam kebanaran dan kesabaran.

"Kecuali orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran" (Al-Ashr :3)

Kangmas ku yang sholeh, ada baiknya masing-masing kita mencoba untuk merenungi apa tujuan kita menikah dan mengapa kita memilih pasangan kita sebagai teman hidup kita. Hal ini akan diperlukan ketika kerikil-kerikil tajam sedikit menghalangi jalan pernikahan kita. Apalagi kita bercita-cita membentuk keluarga sakinah mawadah warohmah untuk membentuk masyarakat sehat materiil dan spirituil. Kita pun berharap dapat mendidik dan mewujudkan generasi rabbani. Dengan rahmat Allah Azza wa Jalla, sakinah pun menjadi warna keluarga karena pengabdian kita padaNya. Karena kita ingin menjadi pasangan hidup di dunia dan akhirat.

Tak ada yang kita harap di dunia ini, kecuali cinta yang tulus karenaNya. Satu harapanku padamu Kangmas : jangan ragu untuk mencintai, sebab itulah yang di amanahkan Allah swt dan di butuhkan oleh jiwa.Itulah cinta sejati yang tidak pernah surut.

"Ya Allah, di mana lagikah dapat kutemui cinta sejati
kecuali pada cinta-Mu,
Kemana lagikah hati ini harus berlabuh
kecuali pada kasih-Mu,
Jadikanlah hati yang lemah ini ya Allah
tertambat kukuh hanya pada-Mu.
Aku mohon ridha atas segenap keputusan-Mu
kesejukan setelah matiku,
kenikmatan memandang wajah-Mu,
dan kerinduan untuk berjumpa dengan-Mu.
Ampunilah diri yang tak berharga ini ya Allah,
Penuhilah kehinaannya dengan keindahan maghfirah-Mu
"

Note ini evi tulis teruntuk buat semua orang yang evi sayangi dan cintai karena Allah dan umumnya buat semua teman-teman yang tidak kenal evi. Semoga bermanfaat...

Depok, 09/10/2009
~Evi A.~


Referensi :
Ketika Aku mencintaimu oleh Wulandari Eka sari
author

a wife, a mom, a blogger, a survivor of ITP & Lupus, a writer, author, a counselor of ITP & Lupus autoimmune, a mompreuneur, a motivator, a lecturer.