My Sweet Home
[Puisi] Aku Malu
author

[Puisi] Aku Malu

Aku Malu


Adakah kehormatan yang mengungguli hijabku

Adakah kesucian sesuci jilbabku

Adakah cahaya seindah gaun takwaku

Adakah keagungan seteguh akhlakku



Malu, telah menjadi kharismaku

Saat kerudung menutupi kepalaku

Saat jilbab menutupi tubuhku

Saat hijab menjadi hiasan diriku

Saat 'iffah menjadi permata tingkahku



Rasa malu, tlah menjadi darah dagingku

Menyatu dalam relung kalbu

Saat bersimpuh di hadapan Tuhan Pemilik kalbu

Saat bertaubat dari hilap dan salahku

Saat kutertegun atas keteledoranku

Saat kutertunduk pasrah atas ketidakberdayaanku



Sungguh, aku malu

Atas waktu yang terus berlalu

Tanpa ada rasa cemburu

Pada amal yang tak bermutu

Pada kehampaan yang menipu

Pada prestasi yang hanya semu

Pada gairah iman yang selalu membeku



Aku malu ...

Saat tak ada guratan karya nyata

Saat tak ada harapan pada cita

Saat tak ada gelora cinta

Saat tak ada lagi pesona jiwa

Di hari ulang tahunku



Aku malu ...

Bila jiwa tak lagi memiliki rasa

atas salah dan dosa

Bila iman tak lagi membahana

dalam jiwa yang semakin merana

Bila takwa tak lagi mengeja

setiap amal yang semakin tak nyata



Ya Rabbi ...

Yang membolak balik hati

Kokohkan hamba dalam pangkuan Ilahi

Kuatkan dari gangguan syaithani

Teguhkan setiap tekad suci

Eratkan kami dalam simponi

Kalimat-kalimat suci para nabi

Lafal-lafal ta'zhim pernikahan suci

Hingga kami bersatu di surgaMu nanti ...

Aaamin



Ya Rabbi,

Air mata ini meleleh

Kututup masa kelamku

Kujahit dengan taubat

Kurenda dengan semangat

Kuhias dengan doa sapu jagat



Tangan kuangkat dalam doa syahdu

Harap kupanjat dalam sujud malamku

Rindu kuikat dalam zikir asmaMu

Cinta kuarak dalam syukur nikmatMu





*** Terimakasih untuk dia yang selalu memberi inspirasi dan semangat pada diri yang lemah ini. Semoga Allah selalu merahmati dan meridhoi setiap langkahmu. Doaku selalu ada untukmu yang selalu semangat berdakwah di mana pun engkau berada***



Wassalamu'alaikum warahmatulah wabarakatuh
~Evi A.~
Medan, 27 Oktober 2010
Renungan Buat Ikhwan-Akhwat yang Berta'aruf di Dunia Maya
author

Renungan Buat Ikhwan-Akhwat yang Berta'aruf di Dunia Maya

Alhamdulillah. Dapat kiriman dr teman di wall FB evi tentang dunia taaruf. Sebenarnya tulisan evi yang menyeru ke arah judul di atas ada di blog ini. Simak kisahnya di bawah ini sobat.
**********************************************************



Ukhti, aku tertarik ta’aruf sama anti.” Itulah kalimat yang sering diadukan oleh para akhwat yang penulis kenal. Dalam satu minggu bisa ada dua tawaran ta’aruf dari ikhwan dunia maya. Berdasarkan curhat para akhwat, rata-rata si ikhwan tertarik pada akhkwat melalui penilaian komentar akhwat.

Banyaknya jaringan sosial di dunia maya seperti facebook, yahoo messenger, dll, menjadikan akhwat dan ikhwan mudah berinteraksi tanpa batas.

Begitu lembut dan halusnya jebakan dunia maya, tanpa disadari mudah menggelincirkan diri manusia ke jurang kebinasaan.

Kasus ta’aruf ini sangat memprihatinkan sebenarnya. Seorang bergelar ikhwan memajang profil islami, tapi serampangan memaknai ta’aruf. Melihat akhwat yang dinilai bagus kualitas agamanya, langsung berani mengungkapkan kata ‘ta’aruf’, tanpa perantara.

Jangan memaknai kata “ta’aruf” secara sempit, pelajari dulu serangkaian tata cara ta’aruf atau kaidah-kaidah yang dibenarkan oleh Islam. Jika memakai kata ta’aruf untuk bebas berinteraksi dengan lawan jenis, lantas apa bedanya yang telah mendapat hidayah dengan yang masih jahiliyah? Islam telah memberi konsep yang jelas dalam tatacara ta’aruf.

Suatu ketika ada sebuah cerita di salah satu situs jejaring sosial, pasangan akhwat-ikhwan mengatakan sedang ta’aruf, dan untuk menjaga perasaan masing-masing, digantilah status mereka berdua sebagai pasutri, sungguh memiriskan hati. Pernah juga ada kisah ikhwan-akhwat yang saling mengumbar kegenitan di dunia maya, berikut ini petikan obrolannya:

“Assalamualaikum ukhti,” Sapa sang ikhwan.

“‘Wa’alikumsalam akhi,” Balas sang akhwat.

“Subhanallah ukhti, ana kagum dengan kepribadian anti, seperti Sumayyah, seperti Khaulah binti azwar, bla bla bla bla…” puji ikhwan tersebut.

Apakah berakhir sampai di sini? Oh no…. Rupanya yang ditemui ini juga akhwat genit, maka berlanjutlah obrolan tersebut, si ikhwan bertanya apakah si akhwat sudah punya calon, lantas si akhwat menjawab.

“Alangkah beruntungnya akhwat yang mendapatkan akhi kelak.”

Sang ikhwan pun tidak mau kalah, balas memuji akhwat. “Subhanallah, sangat beruntung ikhwan yang mendapatkan bidadari dunia seperti anti.”

....Banyaknya jaringan sosial di dunia maya menjadikan akhwat dan ikhwan mudah berinteraksi tanpa batas. Ikhwannya membabi buta, akhwatnya terpedaya....


Owh mengerikan, berlebay-lebay di dunia maya, syaitan tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Lalu tertancaplah rasa, bermekaran di dada dua sejoli tersebut, yang belum ada ikatan pernikahan.

Dengan bangganya sang ikhwan menaburkan janji-janji manis, akan mengajak akhwat hidup di planet mars, mengunjungi benua-benua di dunia. Hingga larutlah keduanya dalam janji-janji lebay.

Ikhwannya membabi buta, akhwatnya terpedaya……a’udzubillah, bukan begitu ta’aruf yang Rasulullah ajarkan.

Wahai Ikhwan, Jangan Permainkan Ta’aruf!

Muslimah itu mutiara, tidak sembarang orang boleh menyentuhnya, tidak sembarang orang boleh memandangnya. Jika kalian punya keinginan untuk menikahinya, carilah cara yang baik yang dibenarkan Islam. Cari tahu informasi tentang akhwat melalui pihak ketiga yang bisa dipercaya. Jika maksud ta’arufmu untuk menggenapkan separuh agamamu, silakan saja, tapi prosesnya jangan keluar dari koridor Islam.

....Wahai ikhwan, relakah jika adikmu dijadikan ajang coba-coba ta’aruf oleh orang lain? Tentu engkau keberatan bukan?....


Wahai ikhwan, relakah jika adikmu dijadikan ajang coba-coba ta’aruf oleh orang lain? Tentu engkau keberatan bukan? Jagalah izzah muslimah, mereka adalah saudaramu. Pasanglah tabir pembatas dalam interaksi dengannya. Pahamilah, hati wanita itu lembut dan mudah tersentuh, akan timbul guncangan batin jika jeratan yang kalian tabur tersebut hanya sekedar main-main.

Jagalah hati mereka, jangan banyak memberi harapan atau menabur simpati yang dapat melunturkan keimanan mereka.

Mereka adalah wanita-wanita pemalu yang ingin meneladani wanita mulia di awal-awal Islam, biarkan iman mereka bertambah dalam balutan rasa nyaman dan aman dari gangguan JIL alias Jaringan Ikhwan Lebay.

Wahai Ikhwan,

Ini hanya sekedar nasihat, jangan mudah percaya dengan apa yang dipresentasikan orang di dunia maya, karena foto dan kata-kata yang tidak kamu ketahui kejelasan karakter wanita, tidak dapat dijadikan tolak ukur kesalehahan mereka, hendaklah mengutus orang yang amanah yang membantumu mencari data dan informasinya.

....luasnya ilmu yang engkau miliki tidak menjadikan engkau mulia, jika tidak kau imbangi dengan menjaga adab pergaulan dengan lawan jenis....


Wahai ikhwan, luasnya ilmu yang engkau miliki tidak menjadikan engkau mulia, jika tidak kau imbangi dengan menjaga adab pergaulan dengan lawan jenis.

Duhai Akhwat, Jaga Hijabmu!

Duhai akhwat, jaga hijabmu agar tidak runtuh kewibaanmu. Jangan bangga karena banyaknya ikhwan yang menginginkan taaruf. Karena ta’aruf yang tidak berdasarkan aturan syar’i, sesungguhnya sama saja si ikhwan meredahkanmu. Jika ikhwan itu punya niat yang benar dan serius, tentu akan memakai cara yang Rasulullah ajarkan, dan tidak langsung menembak kalian dengan caranya sendiri.

Duhai akhwat, terkadang kita harus mengoreksi cara kita berinteraksi dengan mereka, apakah ada yang salah hingga membuat mereka tertarik dengan kita? Terlalu lunakkah sikap kita terhadapnya?

Duhai akhwat, sadarilah, orang-orang yang engkau kenal di dunia maya tidak semua memberikan informasi yang sebenarnya, waspadalah, karena engkau adalah sebaik-baik wanita yang menggenggam amanah Ilahi. Jangan mudah terpedaya oleh rayuan orang di dunia maya.

....berhiaslah dengan akhlak islami, jangan mengumbar kegenitan pada ikhwan yang bukan mahram....


Duhai akhwat, berhiaslah dengan akhlak islami, jangan mengumbar kegenitan pada ikhwan yang bukan mahram, biarkan apa yang ada di dirimu menjadi simpanan manis buat suamimu kelak.

Duhai akhwat, ta’aruf yang sesungguhnya haruslah berdasarkan cara Islam, bukan dengan cara mengumbar rasa sebelum ada akad nikah. [Yulianna PS/voa-islam.com]
20 Buku Yang terkesan Di Hati dan Memori Evi
author

20 Buku Yang terkesan Di Hati dan Memori Evi

20 buku apa saja sih yang sangat Evi sukai dan menusuk di hati serta memori ini bahkan hampir setiap hari ingin di buka? Berikut bukunya :


1. Mushaf Qur’an Al Burhan karya H. Nandang Burhanudin, Lc. M.Si

2. Laa Tahzan, karya Aidh Al-Qarni.

3. Menuju Hidup Lebih Baik, Life Excellence karya Reza M. Syarif

4. No Excuse karya Isa Alamsyah

5. Kedokteran Klinis karya David Rubenstein

6. The Miracle of Enzyme karya Hiromi Shinya

7. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam, Diagnosis dan Terapi karya Prof. Halim Mubin

8. Totto Chan karyaTetsuko Kuroyanagi

9. Inspiring Words for Writer karya M. Fauzil Adhim

10. Catatan Hati di Setiap Sujudku karya Asma Nadia , dkk

11. Ketika Aku MencintaiMu (Senandung Hati Seorang Istri) karya Wulandari Ekasari

12. Menembus Batas, karya Budi Setiadi dan Tim Ziyad

13. Don’t Cry karya Fadlan Al-Ikhwani

14. Ku jemput Jodohku karya Fadlan Al-Ikhwani

15. Engkau Kekasihku karya Fadlan Al-Ikhwani

16. Jogja Edan, Bro karya Ridho ‘Bukan’ Rhoma

17. Bumi Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy

18. Satu Jiwa Sejuta Karya karya Fachmy Casofa

19. Dalam Dekapan Ukhuwah karya Salim A Fillah

20. Eudaemonia, Kenali Dirimu karya B. Pakuwinata



Sebenarnya buku-buku yang lain sih masih banyak. Kisah shahabiyah Rasulullah, fiqih wanita, buku-buku motivator, novel-novel, buku-buku inspiratif/antologi seperti Emak-emak facebooker, Titik Balik, Crazmo, dll juga berbagai buku-buku pemikiran Islam. Tapi karena yang disuruh buat 20 jadinya inilah yang terbaik bagiku. Mungkin buku-buku di atas agak jauh dari latar belakang Evi di bidang teknik Elektro. Tapi inilah Evi. Senang yang berwarna-warni dalam kehidupan.

Buat teman-teman Evi yang lain, silahkan buat juga ya. Tag Evi juga karena Evi ingin tau buku-buku apa saja yang teman-teman sukai dan paling berkesan


The rules (Peraturannya) :

- Don't take too long to think about it.

- Twenty books you've seen that will always stick with you.

- List the first twenty you can recall in no more than twenty minutes.

Tag twenty friends (at least ;)), including me, because I'm interested in seeing what books my friends choose. (Tag Evi juga ya, ingin tau buku-buku apa yang lebih kamu tertarik)


Wassalaamu’alaikum
~Evi A.~
Medan, 10 Oktober 2010

Membahas Ucapan Jazakallahu khairan
author

Membahas Ucapan Jazakallahu khairan



Alhamdulillah mendapat ilmu dari catatan seorang sahabat Evi, akhi Anshari Taslim yang mana selama ini ternyata Evi juga telah berbuat khilaf dalam penyampaiannya. Ternyata kurang beberapa huruf saja dalam bahasa Arab telah membuat artinya beda.
Astagfirullah. Ya Allah maafkanlah kami yang sering berbuat khilaf dan lupa. Limpahkanlah kepada kami sellau ilmu yang bermanfaat dan cahaya petunjukMu. Amin
***************************************************************************

Sering kita mengucapkan kalimat (جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا) (semoga Allah membalas anda dengan kebaikan) atau kalau kepada perempuan jazaka menjadi jazaki dan kalau orangnya banyak jazakumullahu khairan. Ternyata ini adalah sunnah Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam sebagaimana terungkap dalam hadits riwayat At-Tirmidzi dengan sanad sebagai berikut:

Al Husain bin Hasan Al Marwazi di Mekah dan Ibrahim bin Sa’id Al Jauhari menceritakan kepada kami, keduanya berkata, Al-Ahwash bin Jawwab menceritakan kepada kami, dari Su’air bin Al-Khims, dari Sulaiman At-Taimi, dari Abu Utsman An-Nahdi, dari Usamah bin Zaid yang berkata, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِي الثَّنَاءِ

Barangsiapa yang diberikan suatu kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengucapkan jazakallaahu khairan (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan) berarti dia telah sempurna dalam memuji.” (Sunan At-Tirmidzi, no. 2035).

Tinjauan sanad:
1.Al-Husain bin Hasan Al-Marwazi adalah guru At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, Al-Hafizh Ibnu Hajar menganggapnya “Shaduq”. Ibnu Hibban memasukkannya dalam kitab Ats-Tsiqaat dan Abu Hatim mengatakan, “Shaduq”. (At-Taqrib 1/151, no. 1447, Tahdzib Al-Kamal 6/361-363, no. 1304).
2.Ibrahim bin Sa’id Al-Jauhari menurut Ibnu Hajar dia tsiqah lagi seorang hafizh (At-Taqrib 1/43, no. 204).
3.Al-Ahwash bin Al-Jawwab, Ibnu Hajar menganggapnya shaduq (jujur) mungkin ada keraguan. Ibnu Ma’in menganggapnya tsiqah dan Abu Hatim menganggapnya shaduq, salah satu gurunya adalah Su’air bin Al-Khims sebagaimana dijelaskan oleh Al-Mizzi. Dia salah seorang yang dipakai dalam Shahih Muslim sebagai hujjah. (At-Taqrib 1/54, no. 327, Tahdzib Al-Kamal 2/288, no. 286).
4.Su’air bin Al-Khims, Ibnu Hajar menganggapnya shaduq dan dia dipakai dalam Shahih Muslim berupa hadits tentang waswas. Ibnu Ma’in dalam riwayat Ad-DAuri menganggapnya tsiqah, Abu Hatim menganggapnya shaduq dan Ibnu Hibban memasukkannya dalam kitab Ats-Tsiqaat. (At-Taqrib 1/250, no. 2680, Tahdzib Al-Kamal 11/130, no. 2394).
5.Sulaiman At-Taimi, dia adalah Sulaiman bin Tharkhan At-Taimi, karena memang dialah murid Abu Utsman An-Nahdi dan salah satu muridnya adalah Su’air bin Al-Khims. Tsiqah ‘abid dipakai oleh Al-Bukhari dan Muslim dan empat penyusun sunan. (At-Taqrib 1/261, no. 2836, Tahdzib Al-Kamal 12/5, no. 2531).
6.Abu Utsman An-Nahdi, namanya adalah Abdurrahman bin Mull, tsiqah tsabat ‘abid, memang biasa meriwayatkan dari Usamah bin Zaid. (At-Taqrib, 1/396, no. 4494, Tahdzib Al-Kamal 17/424, no. 3968).

Islam mengajarkan ucapan terimakasih kepada siapa saja yang berbuat baik kepada kita, sekecil apapun kebaikan itu. Tidak boleh mengingkari kebaikan orang yang telah kita nikmati, sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam:

مَنْ أُعْطِيَ عَطَاءً فَوَجَدَ فَلْيَجْزِ بِهِ وَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَلْيُثْنِ فَإِنَّ مَنْ أَثْنَى فَقَدْ شَكَرَ وَمَنْ كَتَمَ فَقَدْ كَفَرَ

Siapa yang diberi pemberian maka hendaklah dia membalasnya dengan itu pula. Kalau tidak maka dengan memuji, sebab dengan memuji berarti telah berterimakasih dan siapa yang menyembunyikan (kebaikan orang padanya) berarti dia telah kufur nikmat.” (HR. At-Tirmidzi, no. 2034).

Berterimakasih kepada sesama manusia merupakan salah satu bentuk syukur atas nikmat Allah, sebagaimana terungkap dalam hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda,

لاَ يَشْكُرُ اللهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ

Tidak dinamakan bersyukur kepada Allah bagi siapa yang tidak berterimakasih kepada manusia.” (HR. Abu Daud, no. 4811, At Tirmidzi no. 1954 )[1]

Al-Khaththabi menjelaskan hadits ini mengandung dua kemungkinan, pertama, orang yang menjadi kebiasaannya adalah mengingkari nikmat dari manusia, maka juga akan menjadi tabiatnya mengingkari nikmat Allah.
Kemungkinan kedua, bahwa Allah tidak menerima syukur dari seorang hamba kalau si hamba itu tidak pandai berterimakasih atas kebaikan orang lain, karena keduanya saling berhubungan.[2]
Jadi, jangan remehkan ucapan terimakasih kepada siapapun yang berjasa, baik memberi bantuan materil maupun moril, karena itu adalah salah satu bentuk syukur kepada Allah Ta’ala.
Kadang kita suka salah dalam mengucapkan ini, seperti mengucapkan ”Jazakallah khair” itu secara bahasa bisa diartikan begini: ”Semoga kebaikan membalasmu dengan Allah.” Makanya, ujung ’AN’ yang ada setelah kata khair jangan sampai ketinggalan.
Demikian semoga bermanfaat, dan saya ucapkan JAZAKUMULLAHU KHAIRAN atas perhatiannya..:)


[1] Dianggap shahih oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib, no. 973, dan As-Silsilah Ash-Shahihah, no. 416.
[2] Lihat: Ma’alim As-Sunan, juz 4 hal. 113 ketika menjelaskan hadits di atas.

jawabannya boleh : wa iyyaaka yg kalau diartikan adalah (sama-sama) atau terimakasih kembali, atau kembali kasih dan lain sebagainya.
Dalam hadits Al Bara` bin 'Azib ttg azab kubur yg panjang itu ketika kita mati nanti dan kebetulan kita adalah orang baik (insya Allah) maka amal baik kita mengucapkan kepada kita "Jazakallah khairan" lalu kitapun menjawab wa anta jazakallah khairan.
Demikian pula berdasarkan sebuah hadits riwayat Ath-Thabarani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir bahwa ketika Rasulullah mendapat ucapan jazakallah khairan maka beliau menjawab, wa antum ya ma'asyiral anshar jazakumullah khairan".
Kado Terindah dari Sahabatku di Hari Ultahku
author

Kado Terindah dari Sahabatku di Hari Ultahku



Bismillah, kupanjatkan puji dan syukur kepada Allah swt atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga memanjangkan umur yang semakin hari jatah hidupku di dunia semakin berkurang.
Sungguh Evi terharu terhadap semua sahabat-sahabat Evi yang banyak mengucapin selamat ultah di wall FB evi sampai lebih dari 500 orang, belum termasuk di Inbox dan SMS ke No HP Evi.
Doa mereka adalah penyemangat hidupku, mengabulkan doa-doaku. Terimakasih ya Rabb, Engkau memberiku banyak sahabat yg menyayangiku. Semoga jalinan ukhuwah ini semakin erat

Walaupun orangtuaku sangat jarang mengingat hari kelahiranku, tapi aku begitu sangat sayang pada mereka. Mereka sibuk mencari nafkah juga untuk kebahagiaanku. Tetap semangat dan optimis dan Aku tidak boleh bersedih.
Seperti pagi di hari ultahku aku bilang ke ortu :
"Ma, ayah, hari ini tanggal 5 oktober."
Mamaku menjawab : " oh ya, hari ultah evi ya?"
Mulailah mama mencium pipiku dan memelukku. Ahh,.. itu sudah menjadi hal bahagia bagiku. Karena yg terpenting adalah doa Sang OrangTua kepada anaknya tiada terhijab.

Juga buat seseorang yang menjadi inspirasiku, motivasiku, dan selalu ingatkanku untuk mendekatkan diri kepada Rabb-ku, tanpamu aku bukan siapa-siapa, aku hanyalah wnaita biasa, tapi engkau begitu tulus membimbingku hingga menjadi wanita yang terlihat sempurna. Semoga Allah swt memudahkan langkah kita, dan memudahkan rezeki kita serta ukhuwah kasih sayang kita kepada Allah swt.

*******************************************************
Berikut adalah beberapa hadian tulisan dari semua sahabat-sahabat Facebook-ku di wall FB-ku:

Sebuah Kado.. Bernama 'RENUNGAN' (Untuk hari ini dan esok)
by Fiani Gee

Bila usia..
Dibawa masa untuk pergi
Hanya sekelip mata
Digulung shubuh.. ia pergi
Dilipat pagi.. ia berganti
Digeser siang.. ia berlalu
Dihapus senja.. ia berpacu
Didorong malam.. ia pun hilang

Bila usia..
Hanyalah titik-titik masa
Bagi sependar mimpi tuk berjaya
Melebur diri dengan visi misi membumi
Lupa akan kesementaraan hidup
Lalu lena dalam karya-karya semu
Mengejar apa.. yang berguna hanya untuk dunia
Melalai sinergi antara cahaya dunia.. dengan pendaran akhirat
Sedang hidup hanya sekejap
Khawatirnya..
Tiba-tiba terputus..
Sedang raga.. dan jiwa.. belum siap adanya

Bila usia..
Di tangan kedewasaan
Pemilik karakter-karakter kebaikan
Maka ia adalah nur
Yang merancang jembatan kebahagiaan
Dari sudut dunia
Menuju ke taman kedamaian abadi

Bila usia..
Adalah kemaknaan
Ia menebar rahmat
Ketika tangan berbuat
Ia menghasil senyum di wajah-wajah lain
Ketika lisan berucap
Ia menyejuk hati keinsanan
Ketika ia melangkah
Pada tujuannya ia diharap
Dari tempat perginya ia dirindukan

Bila usia..
Maju terus..
Maka tak kan ia memandang kita lagi
Ia tak peduli
seberapa sesal yang menghinggapi
Ia hanya memenuhi titah dari Sang Penguasa Waktu
PERGI..!!
Maka ia akan pergi
Ia pula tak mendengar rintihan
Kala taubat telah terlambat
Ia terus maju
Hingga raga kita kosong

Bila usia itu dikembalikan..
Maka kesaksian
akan datang dari setiap sel diri
Mata berkata.. Yaa Allaah.. aku melihat ini.. ini.. dan ini
Kaki berkata.. Yaa Rabb.. aku melangkah kesini.. kesini.. dan kesini
Tangan berkata.. Yaa Maalik.. aku berbuat ini.. ini.. dan ini
Semua membanjiri kita dengan kejujurannya
Dan membungkam dusta dari lubang kata bersuara

Yaa Allaah.. jadikan waktu, adalah cahaya di tangan kami. Hingga dunia hanyalah udara yang kami hirup secukupnya. Sebanyak apa yang Engkau telah tetapkan. Dan sesuai dengan sesungguh apa ia kami usahakan. Lalu ia menetap di tangan kami. Dan jadikan hati, sebagai tempat kerinduan untuk berpulang dengan keindahan. Membawa sejarah kami dengan bangga. Sukses dalam keduniaan.. dan Berhasil dalam membangun indah istana di tanah keabadian. Amiiin yaa Rabbal'aalamiin..


Baarakallaahu fiikum..


***

Ya Allah, kurniakanlah kami lisan yang lembut basah mengingati dan menyebut (Nama) Mu;
hati yang penuh segar mensyukuri (nikmat) Mu;
serta badan yang ringan menyempurnakan keta'atan kepada (perintah) Mu;

Ya Allah, kurniakanlah kami iman yang sempurna, hati yang khusyu', ilmu yang berguna, keyakinan yang benar-benar mantap;

(Ya Allah) kurniakanlah kami (Din) cara hidup yang jitu dan unggul, selamat dari segala mara bahaya dan petaka;
kami mohon (Ya Allah) kecukupan yang tidak sampai kami terpaksa meminta jasa orang lain.

Berikanlah kami (Ya Allah) iman yang sebenarnya sehingga kami tidak lagi gentar
atau mengharap orang lain selain dari Engkau sendiri, atau menyembah selain dari Engkau sendiri;
kembangkanlah lembayung rahmat-Mu kepada kami, keluarga dan anak-anak kami serta sesiapa sahaja yang bersama-sama kami;

Jangan (Ya Allah) Engkau biarkan nasib kami ditentukan oleh diri kami sendiri;
walaupun sekadar sekelip mata atau sekadar masa yang lebih pendek dari itu.

Wahai Tuhan yang paling mudah dan cepat memperkenankan pinta (perkenankanlah)


dari : sahabat FB-ku

**************************************************

Met Milad Viii.. :*

SahabatQ
cinta tak memandang bulu
cinta juga tak mengenal waktu
rasakan cinta dihatimu
betapa indah mengikis kalbu

bila terluka berkata begitu
hingga terlupa cinta yang suci
cinta manusia memanglah begitu
cinta padaNYA cinta yang sejati

terluka hati karna kata udah biasa
namun terluka karna usia sungguh asa
bila kata dianggap tak bermakna
tapi usia adalah segalanya

ingatlah selalu sobat...
Usia bertambah..
Maka jatah hidup di dunia..
telah berkurang satu tahun..
Mari lah flashback..
berapa banyak dosa yang sudah kita perbuat?
berapa banyak amal baik,
yang sudah dipersiapkan untuk di akhirat?
berapa banyak waktu yang telah terbuang percuma?
semoga di jatah umur kali ini..
Kita masih bisa memperbaiki semuanya.

Always Love u Viii..
Nice to be your BestFriend's No matter's how far u are.

-Estu.S-
Mjly 5 Okt 2010
***************************************************

Wassalamu'alaikum warahmatullah
~Evi A.~
Medan, 6 oktober 2010

Leutika adalah Sang Motivatorku Dalam Dunia Tulis Menulis
author

Leutika adalah Sang Motivatorku Dalam Dunia Tulis Menulis



Awalnya aku mengenal Leutika adalah saat sahabatku Mimin dan Shafira Green men-tag sebuah catatan lomba tulis menulis dari Leutika Publisher. Aku memang suka menulis dan membaca sejak menekuni kuliah di UI, sebelumnya jangankan menulis, membaca novel saja 1x dalam setahun itu sudah sangat luar biasa bagiku. Karena aku suka pilih-pilih membaca buku yang penting berkaitan dengan sains dan agama, itu yang aku minati.

Tapi ketika aku mengenal sosok Leutika, aura menulisku kembali tertantang untuk mengikuti perlombaan itu. Aku pun didukung oleh berbagai teman yang mengatakan bahwa aku punya bakat dalam menulis, tulisanku bagus dan bisa memberikan manfaat buat barang orang lain. Kenapa tidak aku mencoba saja, kegagalan itu kan bagian dari keberhasilan jika kita terus melangkah ke depan tanpa pantang menyerah.

Sebelum aku mengikuti berbagai perlombaan menulis dari Leutika, aku mencoba membeli berbagai buku-bukunya. Buku pertama sekali yang aku beli adalah “Jogja, Edan BRO” karya Ridho “Bukan” Rhoma. Buku ini sering berulangkali aku baca. Karena isinya sangat menarik menguak sisi lain dari kota Yogyakarta. Kota ini merupakan salah satu kota favoritku sejak SMU. Cita-cita pengen masuk UGM, tapi dulu belum direstui oleh orangtua. Isinya menarik sekali, walaupun ada sedikit kekurangan di dalamnya yaitu dalam hal pencetakan buku ada beberapa halaman yang sering diulang. Jadinya, aku harus lipat bagian yang tercetak ulang tersebut. Alhamdulillah, dibuku-buku selanjutnya yang aku beli, percetakan Leutika semakin bagus dan dunia perkembangan bukunya juga luar biasa. Memang pantas aku rasa bahwa “Leutika Bukan Penerbit Biasa.” Hal itu juga dibuktikan ketika aku mau membeli buku “Curhat Jalan Raya” ternyata sudah habis stoknya. Emang bukunya sesuai dengan syarat hikmah yang terkandung di dalamnya yang dapat memberikan ‘ibrah’ atau pelajaran bagi setiap pembacanya. Ringan dan mudah untuk dipahami.


Setelah aku mulai rajin membaca buku-buku novel, inspirasi dari Leutika, dan juga dari penerbit lainnya, aku mulai tertantang kembali untuk mengikuti setiap lombanya baik lomba Profil FB, Weekly Notes sampai pada lomba buku-buku antologi yang dibuat Leutika. Sungguh aku jadi ngefans sama penerbit ini *Leutikans banget deh :D*

Aku sering mengalami kegagalan dalam menulis alias jarang menang. Tapi apakah itu menjadikanku mundur? Tidak sahabatku. Semakin banyak kita menulis, semakin tertantang diri kita untuk berbuat menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Bukankah kita ingat hadis Rasulullah berikut ini yang selalu jadi motivasi bagiku :

"Barang siapa yang hari ini lebih baik dibandingkan yang terdahulu, maka dia termasuk orang yang sukses. Barang siapa yang hari ini sama seperti yang terdahulu, maka dia termasuk orang yang tertipu. Barang siapa yang hari ini lebih buruk dibandingkan yang terdahulu, maka dia termasuk orang-orang yang merugi dihadapan Allah swt".

Ya begitulah aku sobat. Terus semangat melangkah dan semangat berkarya. Karena sisi lain aku melakukan ini adalah untuk mengajak sahabat-sahabatku dalam menuntut ilmu, senang membaca dan mengembangkan sayap-sayap dakwah ke muka bumi ini. Sehingga terciptakan manusia-manusia yang berkualitas.

Dari Leutika Publisher, aku menjadi banyak kenal dengan penulis-penulis ternama serta berbagai sahabat dari Forum Lingkar Pena dan Pembaca AsmaNadia. Aku secara diam-diam banyak mengikuti jejak mereka. Setiap ada perlombaan, aku selalu ikuti. Bagiku menang atau kalah bukan itu tujuan utama tapi bagaimana proses perjalanan kita hingga menuju manusia yang berkualitas. Dan alhamdulillah berkat berbagai usaha yang aku lakukan, aku pernah memenangkan beberapa lomba yang diadakan Leutika dan teman-teman penulis ternama lainnya.

Sahabatku, semua orang bisa menjadi penulis. Mulai dari kalangan dosen, professor, mahasiswa, ibu rumah tangga sampai kepada anak Sekolah Dasar juga bisa menulis. Tidak melihat dari tingkatan sosialnya. Yang terpenting disini adalah niat untuk menulis, berlatih dan memiliki tekad yang kuat sehingga kita menjadi penulis yang berkualitas dan handal. Faktor bakat menulis hanya 10% sedangkan faktor latihan dan tekad yang kuat itu adalah 90%. Nah, dari hal tersebut apakah kita masih malas untuk membaca atau menulis. Sahabatku, manfaatilah dan kembangkanlah nikmat dan karunia yang diberikan Allah kepada kita bahwa sebenarnya potensi dan bakat menulis itu telah ada dalam diri kita masing-masing. Sehingga tiada lagi yang namanya pengangguran yang hanya akan membuat kita semakin mundur dari kualitas diri.


Seperti yang dikatakan M. Fauzil Adhim bahwa :

Menulis itu berasal dari kekuatan jiwa. Bukan semata dari keterampilan menulis. Kekuatan jiwa lahir dari niat yang bersih, tujuan yang jelas, komitmen yang kuat, visi yang tajam, dan sikap mental yang baik. Ada yang mereka perjuangkan dalam hidupnya. Ada yang ingin mereka sampaikan”.



Leutika sebagai salah satu motivatorku untuk selalu memberikan manfaat dan menyampaikan berbagai inspirasi yang aku punya. Jikalau aku tidak memenangkan lomba yang diadakan Leutika, aku tak pernah berkecil hati apalagi membuatku semakin mundur. Tulisanku masih bisa aku kirim ke oaseiman eramuslim atau aku letakkan di note Fb dan blogspot yang aku miliki. Alhamdulillah, masih bisa bermanfaat buat orang lain sehingga hal itu semakin membangkitkan azzamku untuk berkembang lebih baik, dan berkeyakinan penuh bahwa suatu saat aku pasti akan berhasil. Semangat itu terus berkorbar seperti api yang menyala dengan panasnya. Sahabatku, everything is possible if u believe in Allah.

Leutika sering mengadakan pembuatan lomba menulis buku-buku inspirasi. Nah apalagi yang kita tunggu-tunggu sahabatku, jika engkau ingin belajar menulis dekati dan gabunglah bersama kelompok-kelompok penulis serta add-lah berbagai penerbit yang kelak menjadi motivator bagimu. Tidak perlu jauh mencari inspirasi dalam menulis karena sebenarnya inspirasi itulah yang mengejar kita. Selain itu, mulailah kita dari sekarang untuk menguatkan hati dan idealisme kita. Selanjutnya tajamkan pikiran dan luaskanlah wawasan.

Ada resep lainnya yaitu ketika kita menulis, ciptakan suasana yang baik dan kondusif sehingga terasa nyaman. Buatlah irama musik yang menyejukkan kalbu atau mendengarkan bacaan murrotal qur’an (bagi kaum muslim), serta buat ruangan menjadi harum dengan aroma pengharum ruangan yang sahabat senangi dan warna chat rumah yang lembut serta eksotis. Mengapa demikian sahabatku? Karena hal ini mempengaruhi emosi dan perasaan kita dalam menulis.

Selamat berkarya sahabat-sahabatku di manapun berada. Semoga apa yang Evi sampaikan ini bermanfaat buat kita semua. Dan aku pun bersyukur pada Allah swt yang telah mempertemukan aku dengan Leutika Publisher, sehingga tulisanku semakin hidup, terasah dan memiliki nilai ruh atau manfaat bagi semuanya. Jazakumullah khoir juga buat sahabat-sahabat yang telah membaca serta mengomentari setiap catatan dari Evi. Terus semangat berproses untuk meningkatkan diri (self-improvement). Ballighu anni walau ayat, sampaikan dariku walaupun cuma satu ayat.


Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
~Evi A.~
Medan, 01 Oktober 2010


Bagi teman-teman yang mau mengenal Leutika bisa klik Link-Link berikut ini, semoga bermanfaat :
http://www.facebook.com/profile.php?id=1691838039
http://www.facebook.com/profile.php?id=100001270501839

atau tersedia FB Grup dan fans untuk saling berbagi informasi bagaimana mengembangkan tulis menulis :
http://www.facebook.com/pages/Leutika-Publisher-Fans/129368823779295?ref=ts


Sahabatku, semoga kita selalu saling berbagi ilmu dan saling menasehati dalam kebaikan dunia dan akhirat. Semangat dan senyum ^_^
Pernikahan itu tak hanya sekedar CINTA..
author

Pernikahan itu tak hanya sekedar CINTA..


****************************************************

Ketika saya berangkat kerja kemarin,seperti biasa dengan motor bebek,tak jauh dari motor saya yang melaju pelan,Saya melihat ada laki-laki yang naik motor bersama seorang wanita,sepertinya mereka juga akan berangkat kerja,dan saya melihat mereka seperti sedang berbicara sambil berboncengan,tak sampai berapa detik,motor itu tiba-tiba berhenti,dan wanita itu turun,rupanya wanita itu sedang bertengkar dengan laki-laki tersebut,sambil menuding lelaki tersebut,tak tahu apa yang dibicarakan,karena memang tidak jelas terdengar dari telinga saya.

Setelah motor saya lebih dekat dengan motor mereka,ternyata mereka sedang terlibat pertengkaran,laki-laki itu tiba-tiba membuang helm yang dipegang oleh wanita tersebut,hingga bergelindingan diaspal jalan.”Pergi sana kamu..” Teriak laki-laki itu..dan tangan lelaki itu bergerak ingin menampar wanita tersebut,tapi wanita itu cepat menghindar,hingga tak mengenai pipinya, lalu laki-laki itu pergi dengan motornya dan mengeluarkan kata-kata umpatan dan kemarahan sambil melaju motornya dengan kencang.
Wanita itupun menangis tersedu-sedu,ia sendirian ditinggal laki-laki tersebut.

Astaghifurllah hal adzim…
Kejadian itu berlangsung cepat..
Sebagian orang disekitar itu yang melihat hanya bisa tertegun..
“Pagi-pagi koq sudah rebut..Koq tega ya laki-laki itu berbuat seperti itu?
Saya jadi termenung..
Jika mereka bukan suami istri..
Sungguh hubungan mereka sangat merugi..
Cinta buta yang tak diikat tali pernikahan dan hanya membuat dirinya sakit hati
Jika mereka memang pasangan suami istri.
Apakah mereka lupa dengan perjanjian sewaktu akad nikah dulu?
Apakah mereka lupa bahwa dulu mereka pernah saling cinta dan saling sayang?
Apakah dengan Kemarahan,Permasalahan bisa kita selesaikan?

********************************************************
Ada kisah yang dituturkan Ibnu Jauzi,ketika itu Abu Ustman An Naisaburi,ditanya oleh seseorang
“Apa yang kau harapakan dari amal anda?
Abu Ustman menjawab”Pada saat aku masih muda,Keluargaku menikahkanku,akan tetapi aku tidak bersedia,hingga suatu saat ada wanita datang kepadaku dan mengatakan”wahai abu ustman,sungguh aku sangat mencintaimu,sudilah kiranya kamu menikahiku?”wanita itu menghadirkan ayahnya yang sangat miskin.
Akupun dinikahkan olehnya,pada saat satu kamar setelah pernikahan,ternyata wanita itu pincang dan berwajah buruk.
“karena kecintaanya kepadaku,Ia melarangku keluar rumah,karena ingin menjaga hatinya,aku menuruti kemauannya,aku tak tampakkan kemarahanku,sampai lima belas tahun kemudian ia meningal dunia.
Tidak ada amal yang kuharapkan ,selain menjaga hatinya supaya tidak terluka..
Subhanallah..Betapa ucapan Abu Ustman memancarkan Ketaqwaan .Begitu Sabarnya ia dan begitu tanggungjawabnya dia atas janji saat pernikahannya..

*********************************************************

Saudaraku
Sepenggal kisah nyata diatas membawa hikmah buat kita semua
Mungkin kebanyakan kita tak sanggup seperti Abu Ustman
Kita sering berlaku seperti pasangan yang dimotor tersebut yang sering bertengkar
Memang menjalani kehidupan Pernikahan
Memang tak hanya sekedar cinta yang kita perlukan
Kita membutuhkan Penyokong lain dalam menjalani Pernikahan
Penyokong itu adalah Iman dan Ketaqwaan
Cinta akan memberikan warna lebih indah terhadap kehidupan keluarga
Sementar Iman dan ketaqwaan meneguhkannya hingga kokoh
Keimanan dan Ketaqwaan yang dimiliki akan melahirkan sikap tanggung jawab.
Tanggung Jawab akan memainkan perannya,ketika kita berada dalam tarik ulur yang kuat
Antara cinta dan benci
Saat itulah sang kekasih membutuhkan mata air Iman..
Ia tidak memandang bahwa Pernikahan sekedar urusan Cinta dan Benci
Tapi lebih dari itu,Ia memiliki Kesadaran bahwa ada tanggung jawab yang harus ditegakkan.
Cinta dan Iman memang harus berjalan seiringan

Begitulah yang terjadi saat Hasan Al Bashri,ketika ditanya seseorang,”ada dua orang yang melamar putriku,siapa yang harus aku terima?’
Hasan Al Bashri menjawab:”Terimalah yang paling baik agamanya,karena jika ia cinta pada istrinya,ia pasti akan merawat dan menghormatinya,sedangkan jika ia benci kepada istrinya,ia tidak akan menganiayanya.”

Umar bin Khatab suatu hari pernah didatangi seorang lelaki yang datang menemuinya,
ia mengeluhkan istrinya,bahwa ia sekarang tidak lagi cinta kepada istrinya,Cinta pada istrinya telah memudar,karena itu ia ingin menceraikannya.
“Sungguh jelek niatmu”Kata Umar.”Apakah semua rumah tangga hanya dapat terbina dengan cinta?Dimana takwamu dan janjimu pada Allah?Dimana rasa malumu kepada-Nya?Bukankah sebagai suami istri kamu telah bercampur(menyampaikan rahasia) dan mereka telah mengambil perjanjian yang Kuat/Teguh(Mitsaqon gholizho)?”

Saudaraku,
Akad Nikah merupakan hal yang sakral
Karena dengan Ijab Kabul telah dapat menaikkan hubungan dua makhluk Allah
Dari bumi yang rendah ke langit yang tinggi.
Dengan dua kalimat ini berubahlah kekotoran menjadi kesucian,
Maksiat menjadi ibadah,
Maupun dosa menjadi amal sholeh
Perjanjian yang Kuat ini seperti Perjanjian Allah dengan Bani Israel
Seperti Perjanjian Allah dengan Para Nabi
Maka janganlah kita mudah mengucapkan kata cerai ketika kita ada permasalahan.

Saudaraku,
Iman dan Takwa melahirkan tanggung jawab.
Keimanan menjadi benteng paling kokoh agar kebencian terhadap istri karena sebab tertentu,
Berubah menjadi Kerjasama suami istri untuk mengembangkan diri mereka menjadi lebih baik sesuai kemampuannya
Dengan itu ,akan mengurangi dorongan agar kita tidak terlalu berharap dan tidak terlalu kecewa,
Ketika pasangan kita mempunyai kekurangan-kekurangan.
Iman dan Taqwa juga akan mebentengi diri kita dengan kesabaran
Kesabaran adalah daya tahan kita untuk mengokohkan cinta dari gempuran gelombang kehidupan
Dan ketidakberterimaan kita kepadanya


Saudaraku
Didalam pernikahan pasti ada masalah
Kita pasti pernah mengalaminya
Terkadang masalah yang sepele bisa menjadi besar
Hal itu terjadi ketika kita merasa lemah
Pertimbangan akal kita menjadi tumpul
Dan daya baca emosi kita terhadap persoalan menjadi rabun
Ketika kita panik
Dalam situasi demikian
Maka kita mudah untuk melakukan blaming partner
Atau menyalahkan pasangan kita
Ketika hal itu terjadi,maka kata-kata dan perbuatan kita yang keluar lebih dominan adalah luapan emosi
Hal inilah yang menyebabkan pasangan kita sakit hati
Begitulah
Ketika taman spritualitas kita kering dan tak pernah disirami
Maka akumulasi masalah yang dihadapi seperti semak belukar yang runyam
Masalah tanpa benteng taqwa membuat kita merasa terbebani dengan beban yang berat
Kita menjadi rapuh terhadap setiap permasalahan
Kebencian,Kemarahan,Emosi yang meledak
Dan Kecurigaan berlebihan akan cepat mendominasi kita
Keringnya Taman Spritualitas bisa disebabkan karena menurunnya semangat ibadah kita
Akumulasi keikhalafan dan dosa-dosa kita
Kemalasan kita untuk berbuat kebaikan
Dan timbunan masalah yang menciptakan kepanikan


Saudaraku
Mari kita sama-sama kuatkan taman spritualitas kita
Kita tingkatkan Ibadah kita kepada Allah
Kita tingkatkan pengetahuan kita dengan banyak membaca dan mendengar pengalaman orang lain.
Agar kita lebih tangguh dalam menghadapi persoalan hidup
Agar kita lebih sabar dalam setiap permasalahan yang mendera.
Bukan kecil besarnya masalah yang merisaukan kita
Tapi bagaimana jiwa kita merespon dengan sikap terbaik setiap permasalahan
Sehingga keputusan yang diambil,Allahpun Ridho kepada Kita
Kemampuan kita menghadapi masalah berbanding lurus dengan kualitas spiritual kita
Kekuatan Imanlah yang menyebabkan seorang muslim lebih tenang ketika menghadapi masalah.
Semoga kita bisa menjadi keluarga muslim yang menyejukkan
Yang mampu menyelesaikan masalah dengan sikap yang terbaik.


(source:segenggam rindu untuk istriku)

dari : sahabat FBku, Sonny Abi Fatih